Waisak 2025

Refleksi : Keseimbangan Hidup di Hari Waisak

Banyak Banjir di wilayah koridor (tambang batu bara ilegal)…. setahu saya beberapa desa di Berau terendam, kemudian daerah sepanjang sungai mahakam juga sedang tinggi-tingginya dan bisa dilihat di hilir nya (Samarinda) juga terendam.

Hari ini Hari Raya Waisak. Tapi di beberapa tempat, air sedang tidak damai.

Koridor-koridor tambang batu bara ilegal telah mengoyak keseimbangan.
Beberapa desa di Berau terendam, air Mahakam meluap, dan Samarinda pun ikut digenangi.
Air tak lagi jadi berkah, tapi jadi peringatan.

Dalam ajaran Buddha Gautama, disebutkan bahwa penderitaan hadir dari keserakahan dan ketidakseimbangan.
Ketika kita terus mengambil tanpa memberi ruang untuk alam bernapas,
ketika tanah dikoyak, bukit dilubangi, dan sungai dibelokkan,
kita sedang memperbesar dukkha — penderitaan bersama.

Dharma mengajarkan keseimbangan, jalan tengah,
bahwa hidup bukan soal mengeruk sebanyak mungkin, tapi menata secukupnya agar semua makhluk bisa berbahagia.

Hari ini bukan hanya tentang lentera dan doa.
Tapi juga refleksi:
Apakah jalan hidup kita selama ini membawa harmoni atau justru mempercepat kehancuran?


Sabbe sattā bhavantu sukhitattā
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Dan semoga bumi juga kembali damai,
dalam keadilan — bukan sekadar penyesalan.

#Waisak2025
#RefleksiBanjir
#JagaAlamJagaDiri
#ChristianGamas

Sebelumnya ASN : Pengabdian Berlandaskan Manfaat, bukan hitungan untung rugi
Selanjutnya Belajar di Usia Dewasa Bukan Keterlambatan, Tapi Keputusan

Cek Juga

file 00000000bf4861f88415ffdec9883a26

Menyikapi Tantangan

Kadang yang bikin lelah itu bukan kerjaannya, tapi cara kita menyikapinya. Ubah tekanan jadi tantangan, ...

Punya pendapat terkait artikel ini? mohon berkenan berdiskusi, terima kasih

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Open chat
1
Hubungi saya
Halo, apa yang bisa saya bantu?