Fitur keamanan Apple untuk unlock device yang merek dagang nya “Face ID” itu memang ada kekurangan, terutama di era pandemi yang mengharuskan pakai masker…
Apakah lantas fitur “Face ID” itu dihilangkan?
Jawabannya tidak… sensor nya di tambah di device seri baru, bagi device yang sudah memiliki hardware tersebut algoritma nya di optimasi sehingga bisa mengenali penggunanya walau bermasker….
Fungsi tersebut tetap ada tanpa ada nya kerigidan yang dihilangkan… jadi fungsi keamanannya tetap terjaga… algoritma nya di buat makin efisien sehingga proses yang ada sebelumnya bisa dikerjakan lebih cepat dan nambah fifur baru…
Adalah sebuah kemunduran dalam rangka memperoleh sebuah hasil malah proses nya dihilangkan…
Coba kita bayangkan kalau Face ID versi baru cuma sekedar memotret siapa yang membuka device terus device nya ter-unlock… itu kemunduran namanya…
Jadi kalau ada sebuah proses yang semula :
Input —> proses pengolahan —> output
Proses pengolahannya malah hilang dan jadinya :
Input —> output —> konversi output sebagai simbolis sudah dilakukan proses pengolahan
Maka itu bukan inovasi tapi sekedar ngadi-ngadi….
Apple tidak besar dan dinyatakan sebagai inovator hanya dengan kekonyolan berbalutkan kemalasan, inovator itu merupakan pencetus inovasi bagaimana sebuah proses rumit jadi simpel tanpa ada proses esensi yang di hilangkan total….
Semoga kita bisa belajar banyak bahwa lompatan inovasi itu bukan sekedar aktivitas kutu loncat….
aktivitas kutu loncat itu lompatan nya tidak seberapa, namun rasa gatal nya mengganggu sekali, bahkan cenderung membuat gregetan hingga rasanya pengen di garuk sampai berdarah.