Walau sudah tau pengumuman nilai tanggal 16 ini, tapi saya sesekali nengok aplikasi untuk melihat siapa tau ada pengumuman yang dipercepat 😀
Ini proses menempuh S1 kali ketiga saya, kalau dihitung dari jarak pertama kali S1 itu 20 tahun lalu, kalau dihitung dari jarak terakhir S2 pertama saya itu 16 tahun lalu, saya sempat ngambil S2 kedua saya 8 tahun lalu tapi karena merasa tak ada yang baru saya cancel, nah kalau dihitung dari S1 kedua saya itu 4 tahun lalu….. bisa dibilang saya kecanduan belajar, padahal saya waktu kecil ngga pernah merasa enjoy belajar…. Saat ini saya mengambil S1 untuk bidang ilmu baru dan saya masih ada sekitar 4x S1 lagi setelah S1 ketiga saya ini 😀🤣
Kata istri saya manusia itu kalau tidak suka belajar, pasti ada something wrong dengan kebutuhannya…. Nah memang sejak 18 tahun lalu saya menggunakan 1-2 tahun pertama kuliah saya dengan memperbanyak bermain…. Saat saya menghabiskan jatah bermain saya ya akhirnya main video game jadi bosen juga dan merasa belajar itu lebih menyenangkan 😀 walau ya masih juga main video game tipis tipis😌😌
Saat ini saya ngambil kuliah S1 di ilmu yang baru karena senang dipaksa belajar, dipaksa membaca, dan dipaksa menulis, ada hal yang menyenangkan dari reward atas upaya saya itu, seperti bermain video game 😀 disisi lain saya mendapat kemudahan untuk memahami perspektif profesional lain dari bidang keilmuannya, ini berguna juga di pekerjaan sampingan saya yang lain sebagai tutor (tutor bukan dosen yaaaaa saya selalu sampaikan itu hal yang berbeda karena saya pernah jadi dosen) maupun pekerjaan utama saya sebagai ASN….
Mari jadikan kebiasaan belajar sambil bekerja sebagai kebutuhan, karena kalau sekedar bekerja saja ada sapi yang tiap hari digunakan untuk membajak sawah, namun karena limitasi penggunaan akal nya yang terbatas, sekarang membajak sawah bisa pakai traktor… kalau kita sekedar bekerja, disrupsi saat ini dari teknologi akan mudah menggantikan kita.
Saya ngga benci sapi, ini hanya perbandingan analogi lucu-lucuan 😀 poin utama tulisan saya adalah :
Mari geser paradigma kita dengan menjadikan belajar sebagai kebutuhan.