“Di Kedai Kopi Itu…”
Kamis lalu saya dilayani oleh seorang barista tunawicara. Tapi bukan itu yang paling menyentuh—yang paling menggerakkan adalah saat temannya berkata, “siang kak, nanti teman saya ini yang bantu, kak.”
Bukan mengambil alih. Bukan meminggirkan. Malah mendorong rekan nya yang kurang ini agar setara. Dilakukan dengan yakin dan justru memberi ruang.
Karena keadilan kerja bukan soal belas kasihan, tapi soal kesempatan yang setara.
Kita butuh lebih banyak tempat kerja seperti ini—yang bukan cuma inklusif secara label, tapi nyata dalam tindakan, melakukan praktik pembangunan berkelanjutan.