Penilaian kinerja dalam pengadaan barang/jasa harus memperhatikan karakteristik pekerjaan yang sesuai dengan bidang pekerjaan tersebut.
Misal kita melakukan pengadaan untuk penyembuhan penyakit berkaitan dengan kesehatan jiwa, kinerja nya adalah kesembuhan, tentunya untuk mencapai kesembuhan itu ada akurasi dari diagnosa dan waktu kerja.
Waktu kerja perpasien di ukur secara standar dari diagnosa seorang spesialis jiwa dengan standar di bidang tersebut.
Tidak bisa kita mengatakan kinerja pelayanan kurang baik karena waktu pelayanannya diatas rata-rata pelayanan spesialis syaraf atau diatas rata-rata pelayanan membersihkan kamar mandi.
Apalagi karakteristik pekerjaan spesialis jiwa ini berbeda-beda tiap pasien, ada yang datang dengan dorongan berbicara amat banyak, ada yang menangis-nangis, ada yang gelisah, tiap pasien memerlukan penanganan yang unik dan indikator nya tidak bisa tunggal dengan mengukur waktu.
Dengan demikian pengukuran kinerja harus di kontekstualisasikan dengan karakteristik pekerjaan yang apple to apple, karena penjaminan mutu tidak selamanya bisa menggunakan pengukuran one size fit all.
Kalau pekerjaan yang manufaksi nya sudah terstandar, maka pendekatan nya akan lebih mudah, maka yang perlu dilakukan dalam menilai kinerja adalah sejak penyusunan spesifikasi teknis / KAK sudah harus ditetapkan standar yang relevan dengan pekerjaan tersebut dan sesuai karakteristiknya spesifik berdasarkan bidang tersebut, bukan karena sesama pengadaan jenis jasa lainnya di ukur dengan jenis pengadaan jasa lainnya yang berbeda bidang keilmuan yang menjadi parameter kualitas.
Demikian.
One comment
Pingback: Contoh Perbandingan Apple to Apple - Optimalisasi Pemerintahan demi Memajukan Bangsa