Optimalisasi Pemerintahan demi Memajukan Bangsa

Think Different

The Apple Way

Buku ini saya baca pertama kali baca 8 tahun yang lalu dan langsung habis dalam semalam. Salah satu bacaan inspiratif yang menarik bagi siapa saja dan tidak terbatas pada sekedar “Apple Fanboy”. Bagaimana sebuah produk yang inovatif itu dihasilkan bukan karena mendadak muncul, namun dimulai dari pikiran yang “radikal”, hanya membutuhkan 1 orang radikal untuk membuat sebuah inovasi untuk menginspirasi orang lain.

David vs Goliath

Perumpamaan David vs Goliath merupakan sebuah perumpamaanyang tepat ketika era pasar saat itu dikuasai “Big Brother”, Steve Jobs meyakini bahwa sistem dapat berjalan semestinya dan statis di dunia penuh disruptive dan risiko tidak selalu tepat dari pernyataan di buku ini yang menyebutkan yang kurang lebihnya saya simpulkan “orang tidak akan mengetahui apa yang diinginkannya sampai mereka melihatnya”.

Filosofi tersebut membentuk berbagai produk Apple yang tidak umum, berbeda, dan memiliki kemudahan yang membuat penggunanya lebih dapat menikmati hidup sehingga selalu sukses, tidak hanya “Big Brother” yang sukses dibuat menjadi tidak signifikan oleh Apple.

Relevansi Isi Buku dengan Kondisi saat ini

Siapa menyangka Nokia bisa menjadi Nobody saat ini? Apakah tidak ada yang memberi early warning pada kondisi pasar saat itu? 🤔 Kalau melihat Prototip Android yang berubah drastis ketika melihat presentasi awal iPhone belasan tahun lalu, Google mengidentifikasi ancaman dan merombak total android, sedangkan produsen lain melakukan hal yang sama berulang ulang dengan mengharapkan hasil yang berbeda hingga akhirnya terlambat.

Artinya saat itu Google memperhatikan apa yang akan berubah, sedangkan Nokia tidak. Saat ini Nokia menjadi Nobody, dan Google dan Apple jadi nama besar saat ini. Menjelang / Sekitar tahun 2010-an Apple membuang optikal drive pada lini komputer miliknya, saat itu kita masih sangat bergantung dengan DVD, sekarang semua serba streaming, semua produsen menghilangkan drive optikal pada perangkat portabel mengikuti Apple. Keputusan yang diluar kebiasaan oleh Apple bukanlah tindakan yang gegabah. Apple telah banyak “membunuh” hal-hal normatif lama di masa lalu yang dulu menjadi kebiasaan dan menjadi “new normal” saat ini.

Era NeXT dan iCEO

Ketika alm. Steve Jobs “diusir” dan ditolak dari Apple (perusahaan yang dia dirikan), Steve Jobs membuat perusahaan baru yang produk nya saat itu kini memunculkan industri baru dan membuat industri grafis sedikit banyak seperti saat ini, khususnya terkait film animasi. Bagaimana dengan Apple yang ditinggalkan Steve Jobs? saat itu Apple dikomandani oleh orang yang di-Hire dan melakukan coup de etat dan sepeninggalan Steve Jobs, Apple melakukan perubahan “konyol” dalam perspektif saat ini namun logis dan relevan di masa itu, melakukan apa yang “biasa” dan sudah dituliskan sebagai cara berbisnis di industri Telematika.

Ketika kembali ke Apple sebagai interim CEO (iCEO) siapa menyangka sebuah perusahaan dengan spesialisasi di komputer seperti Apple mengambil tindakan aneh, selepas iMac yang menjadi inspirasi komputer All-In-One saat ini (ada yang ingan Sunflower?) Apple masuk ke produk music player dengan kombinasi iPod dan iTunes yang saat ini merubah cara kita berbelanja media, tidak hanya cara membeli lagu, namun membeli aplikasi dan buku saat ini.

Kesimpulan

Apakah Apple melakukan sebuah inovasi baru dengan melirik apa yang dilakukan oleh orang lain? Jawabannya tidak, Apple melakukan inovasi tanpa peduli dengan yang lain, tanpa melihat aturan, tanpa mengikuti seperangkat kaidah, dan tidak berusaha mempertahankan status quo, dari dulu mereka adalah entitas radikal yang tidak memaksakan sebuah ide, namun membiasakan orang lain menerima sebuah gagasan.

Orang-orang radikal melakukan perubahan tanpa perlu konfrontatif, mereka fokus pada diri sendiri, senantiasa memperkuat dirinya 😁

“Think Different”

Tetap Semangat, Tetap Sehat, dan Salam Pengadaan!

Exit mobile version