Optimalisasi Pemerintahan demi Memajukan Bangsa

Implementasi Swakelola Tipe I : Meeting Luar Kota

Pendahuluan

Semasa saya masih berwiraswasta secara kemitraan pada tahun 2004-2010, pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan Swakelola ternyata berpadanan dan dapat diimplementasikan untuk mencapai tujuan dan sasaran.

Pada artikel ini saya tidak akan memaparkan apa itu Swakelola dan kontrak Swakelola dengan membawa Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan barang/Jasa Pemerintah secara kental, artikel ini akan langsung meembahas ke pelaksanaannya saja.

Tujuan dan Sasaran

Salah satu kegiatan yang dapat menggunakan tipe Swakelola Tipe I ini adalah kegiatan Meeting Luar Kota, pada dasarnya di organisasi swasta saya saat itu adalah :

Tujuan pelaksanaan meeting luar kota :

Capaian pelaksanaan :

Relevansi Swakelola Tipe I

Bila dilihat uraian yang telah dilaksanakan, jasa yang dihasilkan adalah jasa penyelenggaraan rapat, dalam hal ini mulai transportasi, layanan akomodasi makan minum, dan hal-hal lain yang menghasilkan keluaran berupa program kerja untuk menyelaraskan dan menyinergikan organisasi.

Dilakukan dengan menggunakan sumberdaya yang eksisting, personil yang dapat mengemudi kendaraan menjadi pengemudi keluar kota, personil yang dapat masak melakukan penyediaan makan minum, personil yang memiliki pengetahuan untuk menyampaikan strategi, tujuan, dan arah kebijakan menjadi pembicara.

Tentunya sebelum hari-H perlu terdapat personil yang juga masih orang yang itu-itu saja untuk melakukan perancangan kegiatan, menginventaris barang yang menjadi sarana prasarana kegiatan, bila sudah tersedia maka dipersiapkan, bila belum punya, maka pinjam ke Group lain, ketika tidak ada maka solusinya adalah membeli yang ekuivalen dengan penyedia dalam swakelola, tapi yang pasti untuk pengadaan dalam swakelola adalah biaya sewa vlla.

Pengalaman ini sebenarnya sedikit banyak memberikan saya sedikit pengetahuan untuk membuat sebuah kegiatan pelatihan dengan memanfaatkan sumber daya eksisting saat menjadi PNS, hasilnya ya melakukan segala sesuatu tanpa biaya udah biasa dilakukan, andai perlu anggaran biasanya saya cari dari Bagian Umum atau kalau gak tersedia ya saya cari sponsor tanpa komitmen, simpel.

Pada prinsipnya seluruh pekerjaan utama dikerjakan dari sumber daya internal, konsolidasi juga bisa dilakukan, dulu ketika ada divisi / group lain yang memerlukan anggota nya untuk mengikuti meeting luar kota, maka kita melakukan cost sharing untuk menyelenggarakan meeting luar kota, jadi peserta meeting nya memadai.

Make or Buy?

Pelaksanaan pekerjaan swakelola bisa digunakan bila kita memiliki sumber daya yang telah dimiliki, akan lebih murah tentunya, karena di bidang usaha saya yang lama dulu, kita juga memiliki program pengembangan SDM yang menggunakan fasilitas dari penyedia secara penuh, tingkat biaya nya bisa 2 hingga 3 kali lipat, pertimbangan untuk program yang berbeda lebih kepada tingkatan pembahasan nya lebih serius dan strategis sehingga memerlukan pelaksanaan yang tidak perlu terpecah konsentrasi sebagai pelaksana dan penerima manfaat, jadi bisa disimpulkan keputusan membuat (make) atau membeli (made) merupakan pertimbangan yang perlu diambil sebelum memutuskan swakelola atau penyedia.

Kesimpulan

Semoga ilustrasi kegiatan dapat memberikan gmbaran kapan kita memutuskan akan melakukan swakelola, dan perlu diperhatikan bahwa dalam pekerjaan swakelola akan terdapat penyedia dalam swakelola. Perhatikan capaian dan tujuan, dengan demikian untuk melakukan re-treatment terhadap motivasi kerja tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar, performa terjaga, dan kekompakan tim bisa terus dilakukan secara rutin untuk mengatasi kejenuhan kerja.

Panitia yang bertugas pun secara tidak langsung di-injeksi dengan pekerjaan yang diluar rutinitasnya (mengemudi, memasak, dsb) dengan bonus refreshing untuk weekend yang berharga, dalam hal tertentu juga belajar kepemimpinan, karena pemimpin yang baik adalah pelayan kelas wahid. Tentunya untuk melakukan hal ini perlu dibentuk dulu budaya kerja yang selaras, hal sesimpel ini sebenarnya bisa dilakukan sebagai kegiatan rutin untuk meningkatkan semangat sinergi dan menyerap budaya organisasi dengan baik, tidak perlu biaya mahal, bahkan menurut saya hal ini bisa dilakukan sebagai proyek perubahan untuk pengembangan soft skill para ASN.’

Sayang pada masa saya rutin melakukan hal ini dulu, foto-foto nya tidak tersimpan dengan baik sehingga visualisasi di artikel ini kurang, maklum zaman itu tidak umum ponsel dengan resolusi baik dan ponsel dengan media penyimpanan yang besar, tambah lagi belum ada sosmed.

Pada dasarnya melakukan re-treatment bagi mental ASN itu penting untuk dipertimbangkan oleh para pimpinan, sudah tidak jamannya lagi untuk mengandalkan posisi sebatas jabatan untuk memenangkan rekan kerja anda dalam mengupayakan organisasi yang efektif, Swakelola tipe I merupakan salah satu cara untuk melakukan hal ini dengan biaya relatif terjangkau.

Demikian disampaikan, semoga bermanfaat. Tetap Semangat, tetap Sehat, dan Salam Pengadaan!

Exit mobile version