Optimalisasi Pemerintahan demi Memajukan Bangsa

Identifikasi Metode Pelaksanaan Pekerjaan dalam Pengadaan Konstruksi

Pendahuluan

Dalam pengadaan konstruksi, identifikasi metode pelaksanaan pekerjaan adalah langkah penting untuk memastikan keselamatan, efisiensi, dan keberhasilan proyek. Metode pelaksanaan pekerjaan harus disusun dengan mempertimbangkan berbagai faktor teknis dan keselamatan. Berikut adalah beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun metode pelaksanaan pekerjaan.

Faktor-Faktor yang Harus Dipertimbangkan

  1. Analisis Keselamatan Pekerjaan (Job Safety Analysis – JSA)
    • Setiap metode konstruksi atau pelaksanaan pekerjaan harus melalui JSA untuk mencegah kegagalan konstruksi dan kecelakaan kerja. JSA membantu mengidentifikasi potensi bahaya dan langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.
  2. Logis, Realistis, dan Dapat Dilaksanakan
    • Metode kerja harus disusun secara logis dan realistis, serta dapat dilaksanakan dengan menggunakan peralatan, perkakas, material, dan konstruksi sementara yang sesuai dengan kondisi lokasi, tanah, dan cuaca. Pekerja dan operator yang terlatih harus mampu melaksanakan metode tersebut.
  3. Persyaratan Teknis
    • Penyedia harus memenuhi persyaratan teknis dalam menyusun dan menggunakan metode kerja. Ini meliputi penggunaan alat utama dan alat bantu, perkakas, material, dan konstruksi sementara dengan urutan kerja yang sistematis. Tujuannya adalah untuk mempermudah pekerja dan operator serta melindungi mereka dari bahaya dan risiko kegagalan konstruksi dan kecelakaan kerja.
  4. Efektivitas dan Efisiensi
    • Setiap metode kerja yang diusulkan harus dianalisis efektivitas pelaksanaannya dan efisiensi biayanya. Semua faktor seperti kondisi lokasi, tanah, cuaca, alat, perkakas, material, urutan kerja, dan kompetensi pekerja/operator harus ditinjau dan dianalisis untuk memastikan keselamatan, kesehatan, dan keamanan konstruksi serta pekerja/operator.
  5. Metode Kerja untuk Tahapan dengan Potensi Bahaya Tinggi
    • Tahapan pelaksanaan konstruksi utama yang mempunyai potensi bahaya tinggi harus dilengkapi dengan metode kerja yang mencakup JSA. Misalnya, untuk pekerjaan di ketinggian, harus digunakan perancah, lantai kerja (platform), papan tepi, tangga kerja, pagar pelindung tepi, serta alat pelindung diri (APD) seperti helm dan sabuk keselamatan. Untuk pekerjaan saluran galian tanah berpasir yang mudah longsor dengan kedalaman 1,5 meter atau lebih, harus digunakan turap dan tangga akses bagi pekerja.
  6. Analisis dan Perhitungan Teknis
    • Setiap metode kerja harus melalui analisis dan perhitungan yang diperlukan berdasarkan data teknis yang dapat dipertanggungjawabkan. Ini bisa berasal dari standar yang berlaku, penyelidikan teknis, analisis laboratorium, atau pendapat ahli terkait yang independen.

Kesimpulan

Identifikasi metode pelaksanaan pekerjaan dalam pengadaan konstruksi harus dilakukan dengan cermat dan mempertimbangkan berbagai faktor teknis dan keselamatan. Dengan melakukan analisis keselamatan pekerjaan, menyusun metode kerja yang logis dan realistis, serta memastikan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan, proyek konstruksi dapat berjalan dengan aman dan sukses.

Exit mobile version