Optimalisasi Pemerintahan demi Memajukan Bangsa

Identifikasi Kebutuhan New Normal dan Optimasi Pengadaan Barang Telematika Guna Pelaksanaan Tugas Sehari-Hari Pemerintah

Bagi Pemerintah Daerah, metode pertemuan secara daring / online webmeeting merupakan salah satu inovasi yang dapat dilakukan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan baik, dalam pelaksanaan tugas kami pribadi kami melakukan hal ini secara trial and error.

Apa itu media pertemuan secara daring/online webmeeting? merupakan fasilitas ruang pertemuan virtual yang memanfaatkan komputer, perangkat bergerak/gadget/gawai sehingga panelis dapat berinteraksi secara real time tanpa harus berkumpul dalam satu ruangan yang sama.

Bagaimana melakukannya? memanfaatkan jaringan internet menggunakan aplikasi webmeeting, beberapa ada yang gratis seperti Google Meet, namun terdapat berbagai  aplikasi berlisensi yang memiliki fitur lebih.

Mengapa perlu dilakukan? Jelas, Pembatasan Sosial Berskala Besar karena COVID-19

Kapan dilaksanakan? Kapan saja bisa selama ada jaringan internet dan perangkat yang memadai

Siapa saja yang dapat melaksanakan dan untuk siapa sasaran komunikasi nya? dalam tugas saya selaku Kepala Sub-Bagian Perencanaan dan Pembinaan, saya mencoba mengujikan Webmeeting untuk penyelenggaraan seminar secara daring, tugas pembinaan ini menjangkau sejumlah berikut :

  1. Tanggal 14 April 2020, diikuti 184 partisipan dari berbagai Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah;
  2. Tanggal 24 April 2020, diikuti 29 partisipan dari berbagai Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah;
  3. Tanggal 4 Mei 2020, diikuti 93 partisipan dari berbagai Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah;
  4. Tanggal 18 Mei 2020, diikuti 172 partisipan dari berbagai Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Swasta/Masyarakat;
  5. Tanggal 26 Mei 2020, diikuti 293 partisipan dari berbagai Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Swasta/Masyarakat;
  6. Tanggal 3 Juni 2020, diikuti 403 partisipan dari berbagai Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Swasta/Masyarakat;
  7. Tanggal 15 Juni, diikuti 192 partisipan berbagai Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Swasta/Masyarakat;

Tentunya pelaksana maupun sasaran komunikasi sosial ini dapat disesuaikan dengan tugas dan fungsi masing-masing perangkat daerah, dapat direplikasi dengan mudah dan terjangkau, anggap saja biaya makan minum, akomodasi, dan lain-lain yang menjadi anggaran dialihkan kesini.

Dimana dapat dilaksanakan? dimana saja selama memiliki akses internet.

Apa saja identifikasi kebutuhan yang mungkin timbul bila ingin mereplikasi? khusus nya pada tingkat Perangkat Daerah

Demikian identifikasi secara umum ini saya tuliskan, jangan asal beli, pastinya akan mahal? iya mahal, tapi kembali lagi dilihat manfaat guna capaian organisasi, membuka kanal komunikasi seperti ini akan menjaga tingkat layanan organisasi, dan setelah ini maka akan sangat baik bila dirancang SOP pelaksanaannya, perubahan ini juga akan meningkatkan kinerja dan terdokumentasi dengan baik, misal tiap kali saya menerima konsultasi melalui Webmeeting saya biasanya memiliki rekaman dengan dokumentasi yang berkualitas baik dan bisa di bagikan kepada pihak terkait, dokumentasi tersebut juga menjadikan pihak pimpinan dapat meminta pertanggung-jawaban kinerja dengan baik, selain itu secara logis anggaran untuk rapat dan pertemuan juga tidak dapat dianggarkan pada masa-masa ini, dengan scope / cakupan biaya yang lebih murah dan tidak terbatasi dengan penyediaan akomodasi dan makan minum rapat yang relatif besar.

Saya pribadi beranggapan bahwa hal ini efisien, dengan jumlah Webinar yang ada pesertanya sebanyak diatas, kalau diadakan di daerah saya dengan akomodasi ditanggung masing-masing sekalipun dan sebagai penyelenggara hanya menanggung makan dan minum, maka seharusnya dengan tatap muka klasikal saya mengestimasi kasar berdasarkan pengalaman butuh sekitar 800 juta hanya untuk level Kepala Sub-Bagian seperti saya untuk membuat kegiatan pelatihan.

Penggunaan lisensi pun menurut saya juga perlu dipisahkan antara Webinar dan Webmeeting, ketika melakukan rapat internal maka dilakukan dengan platform Webmeeting, sedangkan untuk pertemuan bersifat dialog, lebih cocok menggunakan Webinar, kebutuhan sosialisasi yang lebih rapi untuk kebijakan publik menurut saya pribadi akan lebih nyaman dengan menggunakan Webinar karena secara environment Webmeeting membatasi peserta hadirin tamu untuk seolah-olah tidak tampil sejajar dengan panelist, pernah nih saya mengikuti sebuah Webinar yang menghadirkan panelist dari Kepala Daerah dan anggota DPR-RI, entah darimana tiba-tiba karena penyelenggara tidak mensetting pembatasan partisipan untuk melakukan unmute, maka muncul suara entah darimana yang memotong panelis yang tengah berbicara, sangat mengganggu menurut saya. Kemudian apabila Panelis itu tidak dipisah antara hadirin, bila partisipan nya ada banyak dengan fitur Large Meeting hingga 500, maka suara masuk peserta akan memotong tampilan video dari narasumber yang tengah di spotlight tampilan videonya.

Kesimpulan saya, lakukan identifikasi kebutuhan yang baik sesuai dengan karakteristik organisasi, lisensi juga perlu diperhatikan sama pentingnya dengan kebutuhan perangkat keras fisik, maupun perangkat penunjang kelistrikan, maka sebaiknya menyediakan berbagai pilihan untuk kebutuhan menjadi hal yang perlu diperhatikan.

Kita semua menyongsong New Normal, tidak ada yang tahu kapan vaksin Covid-19 dan Herd Immunity dapat mengembalikan kegiatan kita seperti sebelum tahun 2019, dengan demikian “investasi” pada bidang ini dengan perangkat sebaik mungkin menjadi sebuah kebutuhan dan bukan lagi keinginan.

Tetap Semangat, Tetap Sehat, dan Salam Pengadaan.

Exit mobile version